rss

WAKTU

Pelatihan PMIS & FMIS

Pelatihan PMIS & FMIS

Alumni Mambaul Ulum Banjarejo

http://www.facebook.com/platform

9.29.2009

LDK Pramuka

Pramuka di MTs mambaul ulum, pada bulan agustus kemarin dalam rangka hari jadi pramuka Indonesia. MTs Mambaul Ulum ikut berpartisipasi dalam event yang diselenggarakan oleh Kwarcab pagelaran malang, telah menorehkan beberapa prestasi. Diantaranya adalah juara I lomba memasak kategori cowok, serta juara ketiga dalam lomba joget bervariasi, hasil karya siswa tersebut merupakan pelestarian budaya bangsa khususnya budaya jawa dengan back song nya prahu layar, dengan dandanan ala pramuka, yang berlabelkan jawa.

akhirnya usaha mereka berbuah hasil dengan ditambahnya pila juara harapan I tingkat kecamatan pagelaran malang.

Selamat dan sukses atas kontingen Pramuka MTs. Mambaul Ulum Banjarejo Pagelaran Malang.

Baca selengkapnya »»»»

9.28.2009

MEMBANGUN BANGSA BERMENTAL GURU

Satu hal yang sudah waktunya mulai dikembangkan dalam rangka membangun bangsa adalah menumbuhkan mental percaya diri, sikap optimisme, dan juga bahkan bermental guru. Selama ini saya melihat masih dibiarkan tumbuh-kembangnya mental rendah diri yang berlebihan. Melalui Departemen Agama, -----entah sengaja atau tidak, selama ini masih juga diambil kebijakan yang justru melestarikan tumbuh-kembangnya mental rendah diri itu.

Pada setiap tahun Departemen Agama menyeleksi anak-anak bangsa ini agar belajar agama ke Negara-negara Timur Tengah. Kebijakan itu dilakukan dengan bangganya, bahkan juga dibiayai melalui anggaran negara. Biasanya dari sejumlah besar jumlah mereka yang mengikuti seleksi, hanya sebagian kecil saja yang lulus. Demikian bangganya bagi mereka yang lolos dan kemudian dikirim ke luar negeri.

Melalui pengiriman calon mahasiswa ke luar negeri tersebut, disadari atau tidak, akan menumbuhkan pandangan bahwa seolah-olah bangsa ini masih berkekurangan lembaga pendidikan agama yang berkualitas. Padahal di negeri ini tidak kurang dari 52 buah perguruan tinggi agama Islam yang berstatus negeri. Jumlah itu belum termasuk ratusan buah perguruan tinggi agama Islam swasta. Selain itu, di negeri ini sudah kaya ulama, cendekiawan, ilmuwan agama yang sesungguhnnya tidak boleh diragukan lagi kualitasnya.

Anehnya, banyak pihak merasa bangga dengan kebijakan itu. Padahal sesungguhnya justru dengan cara itu secara langsung akan menumbuh-kembangkan mental rendah diri secara terus menerus tanpa henti. Dengan kebijakan itu seolah-olah bangsa ini belum mampu mengembangkan pemikiran agama Islam secara memadai. Padahal dalam kenyataannya justru bangsa yang memiliki penduduk terbesar pemeluk Islam ini mampu mengembangkan pemikiran ke-Islaman yang lebih rasional, utuh, menyeluruh, dan terbuka bagi semua, sehingga berhasil menampakkan Islam yang damai dan dapat diterima oleh kalangan luas.

Cara pandang ini bukan bermaksud mengecilkan arti para sarjana yang telah lulus dari luar negeri selama ini, tetapi ingin mengajak berpikir ulang, sedemikian sulitkah agama Islam itu dipahami sehingga bangsa ini tetap memposisikan diri sebagai murid secara terus menerus. Setidaknya saya memiliki dua informasi yang saya anggap penting untuk menunjukkan bahwa bangsa ini sesungguhnya sudah tidak ketinggalan dalam membangun kualitas pemikiran agama Islam.

Informasi yang saya maksudkan itu, ialah pertama, beberapa bulan yang lalu, tatkala diadakan seleksi penerimaan calon dosen Bahasa Arab di UIN Maliki Malang, saya menghimbau agar dilakukan lebih obyektif, artinya jangan memprioritaskan lulusan sendiri. Dengan cara itu, saya ingin agar para tenaga pengajar nantinya, selain berasal dari lulusan kampus sendiri juga dari lulusan beberapa Negara. Namun, setelah selesai dilakukan seleksi secara obyektif, ternyata lulusan UIN Maliki meraih nilai yang justru lebih unggul dari beberapa calon dosen dari lulusan luar negeri. Sehingga, untuk mengikuti himbauan saya tersebut, justru harus mengambil lulusannya sendiri. Karena nilai hasil test mereka lebih unggul.

Kedua, saya mendapatkan informasi langsung dari beberapa dosen bantuan Negara Sudan yang mengajar di UIN Maliki Malang, bahwa ternyata para mahasiswa yang diajarnya memiliki kemampuan akademik yang cukup unggul. Telah beberapa kali mereka menunjukkan sikap kekagumannya terhadap kemampuan analisis mahasiswa Indonesia. Saya menangkap bahwa, apa yang diungkap oleh dosen bantuan dari pemerintah Sudan tersebut bukan sebatas basa-basi. Sebab tatkala mereka berlibur pulang ke negerinya juga mengaku akan membawa naskah tesis mahasiswa UIN Maliki yang dinilai berkualitas tinggi tersebut.

Sekalipun data tersebut masih terbatas jumlahnya, tetapi saya mengajak kepada semua pihak untuk melihat secara obyektif kenyataan-kenyataan seperti itu. Sehingga, tidak terlalu salah kalau kita katakan bahwa bangsa ini sesungguhnya sudah memiliki kelebihan. Pada saat sekarang ini kita sudah waktunya mengubah posisi, dari sebatas selalu bangga menjadi murid untuk mengubah diri berstatus menjadi guru. Bangsa yang hanya bermental sebagai murid ini harus segera diubah menjadi bermental sebagai guru.

Sekalipun banyak orang berbangga tatkala melepas putra-putrinya pergi ke luar negeri belajar agama, saya justru sebaliknya sangat sedih. Kesedihan itu bertambah mendalam, ketika pelepasan itu justru dilakukan oleh para pejabat, ---------termasuk pejabat Departemen Agama sekalipun. Pengiriman calon mahasiswa ke luar negeri, untuk bidang kajian agama, mungkin masih bisa ditoleransi, namun khusus hanya bagi program Doktor. Tetapi sebatas mereka yang mengambil program S1 atau S2, dianjurkan mengambil di dalam negeri saja. Sebatas belajar agama, mengapa harus berbondong-bondong ke luar negeri. Bukankah di Indonesia ini justru telah berhasil membangun kerangka pengetahuan agama Islam yang lebih komprehensif, terpadu, dan utuh. Selain itu, Indonesia sesungguhnya sudah sangat kaya ulama’, cendekiawan, pemikir atau ilmuawan Islam. Prestasi ini semestinya justru harus disebarkan ke berbagai negara, termasuk Negara Islam lainnya di dunia ini.

Sebagai upaya untuk mewujudkan pemikiran tersebut, -------agar bangsa ini segera menjadi guru dan sekaligus sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan, saya sudah memulai memprogramkan untuk memberi beasiswa kepada para calon mahasiswa dari luar negeri. Saya selaku pimpinan UIN Maliki Malang memberikan beasiswa, khusus kepada calon mahasiswa yang berasal dari luar negeri setidak-tidaknya sejumlah 25 orang per tahun. Bahkan selain itu, juga telah ada pihak-pihak yang sanggup memberikan beasiswa serupa. Pemberi beasiswa ini, akan mengirim sedikitnya 30 orang calon mahasiswa pada tahun akademik mendatang, untuk belajar ke UIN Maliki Malang. Mereka itu berasal dari Sudan sebanyak 10 orang, Yaman sebanyak 10 orang, Siria 5 orang dan dari Palestina sebanyak 5 orang.

Cara seperti ini, jika dikembangkan lebih lanjut akan memperkenalkan kepada dunia internasional, bahwa bangsa Indonesia sesungguhnya sudah layak menjadi tujuan belajar bagi calon mahasiswa dari negeri manapun, dan bukan hanya berposisi sebagai murid secara terus menerus. Strategi ini penting untuk membangun mental bangsa, yakni dalam bidang tertentu sudah waktunya berposisi sebagai guru. Selain itu juga sekaligus menunjukkan pada dunia luar, bahwa bangsa ini telah berhasil membangun pemikiran Islam yang lebih luas, maju, komprehensif, sehingga berhasil membangun kehidupan sebagai muslim yang penuh dengan kedamaian. Wallahu a’lam.

Baca selengkapnya »»»»

Komunitas Masamuba

masamuba community

masamuba community
Hidup Sukses dan Hidup Mulia

MUTIARA RELIGI

Pengikut

Posting Anyar

 

buku tamu

ASMAUL HUSNA